Pertanian Produktif di Lapas Banjarbaru, Kanwil Ditjenpas Kalsel Beri Dukungan Penuh
- Lebih kecil
- Bawaan
- Lebih besar
Banjarbaru, InformasiNews.com – Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) Kalimantan Selatan berkomitmen terus mendukung program akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto, khususnya pemberdayaan warga binaan untuk mendukung ketahanan pangan. Hal tersebut ditegaskan Kepala Kantor Wilayah, Mulyadi, usai lakukan penanaman singkong sekaligus panen melon hasil program kemandirian pada area Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Banjarbaru, Selasa (21/10).
“Kegiatan ini menjadi bagian dari dukungan terhadap 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, khususnya dalam bidang pemberdayaan warga binaan melalui pembinaan kemandirian berbasis ketahanan pangan,” ujarnya.
Mulyadi didampingi Kalapas Banjarbaru, I Made Supartana, lakukan penanaman singkong pada lahan yang telah disiapkan. Rombongan kemudian bergeser menuju lahan melon untuk melakukan pemetikan buah yang sudah matang.
“Kegiatan ini menunjukkan
bahwa warga binaan memiliki potensi besar untuk berkontribusi nyata dalam
mendukung ketahanan pangan. Pembinaan di bidang pertanian bukan hanya melatih
keterampilan, tetapi juga menumbuhkan nilai produktif dan kemandirian,”
ujarnya.
“Saya memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh jajaran atas kerja keras dan inovasi yang dilakukan. Keberhasilan ini mencerminkan kesungguhan dalam mewujudkan pembinaan yang berdampak positif, baik bagi warga binaan maupun masyarakat luas,” tambahnya.
Sementara itu, I Made Supartana, menyampaikan bahwa keberhasilan panen melon dan pengembangan budidaya singkong merupakan hasil kerja bersama antara petugas dan warga binaan yang dilakukan secara berkesinambungan.
“Kami berupaya agar kegiatan
pertanian di Lapas Banjarbaru tidak hanya menjadi sarana pembinaan, tetapi juga
menjadi wadah pembelajaran yang bermanfaat bagi warga binaan. Mereka belajar
bercocok tanam, memahami proses produksi, hingga mengenal nilai ekonomi hasil
pertanian,” pungkasnya. (arb)